Kenaikan harga BBM bisa diatasi dengan bore up. Lho, bukannya kapasitas silinder naik justru bikin boros? “Malah sebaliknya, silinder buncit bikin irit. Asalkan tahu perlakukan dan setingnya.
menguji bore up Yamaha Nouvo yang 113 cc dibikin jadi 150 cc. Faktanya malah lebih hemat yang 150 cc. Tentu masih pada ingat? Jika kondisi standar konsumsi bensinnya 32,875 km/liter. Setelah bore upmalah lebih hemat, jadi 34,25 km/liter.
Prediksinya pada rpm yang sama tenaga motor bore up lebih besar dibanding standar. Dari hasil dynotest pada rpm 7.000 motor standar tenaganya hanya 6,14 dk, sedang Nouvo bore up150 cc 9,64 dk.
Kesimpulannya tidak perlu pelintir gas dalam-dalam, tenaga Nouvo bore up sudah melejit. Bandingkan dengan Nouvo standar. Untuk mencapai 9,64 dk tidak mungkin didapat pada rpm berapapun. Akhirnya gas dipelintir abistapi tenaga nggak keluar. Ini yang bikin boros.
Kondisi Nouvo bisa irit seperti ini ada syaratnya. Paling awal karburator dibiarkan standar. Hanya spuyer dan setelan angin yang diseting. Asalnya spuyer standar 17,5 dan 102,5. Diganti jadi 22,5 dan 115. Besarnya venturikarbu dibiarkan standar. Setelan angin dibikin sesuai kemauan mesin.
Perlu diketahui juga, knalpot cukup gunakan yang standar. Soalnya tenaga atau torsi standar lebih bagus dari rpm bawah sampai 8.000 rpm. Cocok untuk trek pendek dengan macetnya lalu lintas. Beda dengan knalpot racing hanya menang dari 8.000 sampai 9.000 rpm. Ini jarang ditemui, kecuali di trek panjang lebih dari 1 km.
Juga kem harus masih standar. Kem ori pabrik karakternya guna mengejar tenaga dan efisiensi bensin. Jadi, masa overlapnya sebentar. Sehingga tidak banyak campuran gas bakar yang membilas dan terbuang menuju knalpot. Ini yang bikin irit.
Beda dengan kem racing atau hasil gerindaan. “Overlap klep kelewat lama dan banyak gas bakar yang membilas sebelum terbakar. Akibatnya terbuang percuma.

0 komentar:
Posting Komentar