Jumat, 16 April 2010

Kebudayaan, Modernitas dan hubungan dengan anak mesin

MODERNITAS DAN KEMAJUAN TEKNOLOGI

Hidup di zaman serba modern seperti sekarang memang sangat mengasyikkan. Betapa tidak, mau nonton berita atau kabar dari negeri seberang, kita bisa berlangganan TV satelit. Mau tahu kabar langsung dari orang yang kita sayangi namun terpisah jarak, kita tinggal angkat telepon. Mau mandi air panas dan sauna, bak raja-raja zaman dahulu sangat mungkin bisa dilakukan dengan uap/sauna. Pokoknya dengan modernitas dan kemajuan TEKNOLOGI, semua yang dulu tidak mungkin jadi mungkin untuk dilakukan.

Modernitas, yang ditandai dengan tonggak sejarah berupa revolusi industri di Eropa sana, rupanya sekarang menggurita ke seluruh dunia. Awalnya memang mendatangkan kekhawatiran: manusia akan digantikan mesin. Namun, manusia ternyata punya segumpal daging di tengkorak kepalanya yang punya keajaiban luar biasa untuk memecahkan suatu masalah yang timbul. Ya manusia sekarang sudah tidak khawatir lagi bahwa perannya di muka ini akan digantikan mesin atau robot seperti yang dikhawatirkan orang-orang yang phobia terhadap kemajuan TEKNOLOGI. Bukankah nantinya semakin banyak mesin dibutuhkan, semakin banyak pula butuh tenaga dan pikiran manusia? Semakin banyak komputer dan laptop di produksi untuk mengganti tugas manusia, semakin banyak pula dibutuhkan manusia, singkat kata: semakin banyak robot di ciptakan untuk menggantikan tugas manusia, saat itu jugalah manusia semakin berkuasa?

Berbicara tentang modernitas dan kemajuan TEKNOLOGI, ada satu implikasi sangat menarik yang timbul dari padanya. Kenyataan yang timbul di lapangan, semakin maju dan modern manusia, ternyata dia semakin sekuler dan dengan mudah mengesampingkan nilai-nilai transendental. Karena kemajuan teknologi, orang yang dahulunya percaya pada nilai-nilai transendental, sekarang sudah mulai banyak yang ragu dan apatis.

Pada masa belum ada lampu dan listrik yang menerangi jalan yang gelap pada malam hari, kita merasa takut dan merinding jika melewati jalan-jalan yang gelap gulita dimalam hari. Saat itu pula naluri transendental kita muncul: kita berdoa dan mohon kepada TUHAN agar tidak terjadi apa-apa saat melintasi jalan tersebut. Namun apa yang terjadi pada saat modernitas sudah merambah dan jalan-jalan yang pada malam hari itu gelap gulita dan sekarang menjadi terang benderang? Tidak ada lagi ritual berdoa dan memohon dilindungi oleh TUHAN saat melewati jalan tersebut.

Kasus yang sama terjadi pula: dulu saat kita membutuhkan kabar dari orang yang sangat kita cintai dan sayangi, namun terpisah jarak dan waktu, kita hanya bisa berdoa dan memohon kepada NYA akan keselamatan orang yang kita cintai seraya mohon agar diberi perlindungan dan keselamatan pada orang-orang yang kita cintai. Namun hal tersebut tidaklah terjadi ketika orang sudah menemukan teknologi surat, telegram, telepon, handpone, dan yang paling baru sekarang adalah teknologi 3G, atau internet dengan webcam. Semua memungkinkan manusia untuk mengetahui kabar secara langsung, bahkan bertatap muka dengan orang yang ada diseberang lautan sekalipun, bahkan orang yang ada di angkasa raya sana, atau sedang di bulan sekalipun. Kita sudah tidak tergantung lagi pada ritual-ritual transendetal untuk memanjatkan doa keselamatan dan mohon perlindungan, karena kita sudah tahu keberadaan dan kabar kerabat atau orang yang kita kasihi yang nun jauh berada di sana.

Mungkin suatu saat, pada saat manusia dengan kemajuan segumpal daging di tengkoraknya, bisa menciptakan suatu alat atau mesin untuk menjelajah ruang dan waktu (semacam mesin waktu milik Doraemon), maka tingkat ketergantungan manusia terhadap TUHAN semakin berkurang. Bagaimana tidak? Dengan mesin waktu itu, manusia sudah bisa mengetahui apa yang akan terjadi esok hari, berkait dengan nasib dirinya, orang lain, bangsanya, negaranya dan bahkan tahu seperti apa masa depan bumi dan seisinya pada masa yang akan datang! Sehingga manusia tentu saja tidak lagi perlu berdoa mohon agar masa depannya cerah, hari esok diberi rezeki, dsb karena sudah tahu apa yang akan terjadi, sehingga dia bisa merencanakan sendiri langkah-langkah yang akan diambil. Bahkan sejarah dunia bisa dirubah dan sunnatullah bisa dijungkir balikkan jika memang kehebatan modernitas dan kemajuan teknologi sedemikian rupa hebatnya, sehingga manusia bisa memutar ulang atau menjumpai dirinya di masa lalu. FANTASTIS!

Kemajuan dan modernitas macam ini, menjadikan dunia seperti tanpa batas. Manusia menjadi aktor utama dalam modernitas ini. Lalu dimanakah TUHAN? Itulah yang jadi persoalan. TUHAN pada zaman yang semakin modern dan maju ini, perannya tereduksi dan tergantikan dengan kemajuan teknologi itu sendiri. Ketergantungan manusia dengan ritus-ritus pemujaan terhadap NYA, seraya memohon pertolonganNYA, sudah tidak semakin relevan lagi. Manusia sudah bisa menolong dirinya sendiri. TUHAN sudah digantikan lampu-lampu penerang jalan di malam hari sehingga orang yang lewat jalan pada malam hari tak perlu lagi memohon doa keselamatan karena merasa takut. TUHAN sudah digantikan dengan kecanggihan HP, Telepon dan internet saat manusia ingin tahu kabar langsung dari orang yang dicintainya, sehingga tidak lagi butuh doa mohon perlindungan bagi kerabat dan orang yang dicintainya. TUHAN sudah tergantikan mesin waktu yang bisa menjawab apa yang akan terjadi di masa depan, bahkan mendatangi masa depan dan masa lalu. Jika Marx pernah berkata bahwa TUHAN telah layu dan mati, maka benarlah ramalannya tersebut terjadi pada zaman yang makin modern dan maju teknologinya.

Orang-orang makin jarang saja datang ke Masjid, Gereja, Pura, Wihara dan Klenteng. Jika pun masih ada, hal tersebut sudah kehilangan makna; hanya menjadi semacam ritual tradisi yang patut di jaga dan dilestarikan. Seperti pada kasus Idul Fitri dan Idul Adha, semakin sedikit orang yang tahu apa makna dibalik hari raya tersebut, selain dari sekedar sholat ied, baju baru, makanan enak dan berkumpul bersama keluarga besar. Hal yang sama juga terjadi pada hari Natal, Paskah, Nyepi dsb.

Mungkin manusia tahu makna dari hari raya atau upacara keagamaan, namun essensi itu tidaklah membekas dalam diri manusia yang kosong, hampa dan kering. Ya modernitas dan kemajuan teknologi sudah mencerabut kita semua dari akar budaya dan lebih parah lagi akar agama kita.

Manusia bahkan menggantikan ritual-ritual keagamaan dengan upacara-upacara primitif dari zaman purba. Mereka pergi ke diskotik, night club dan cafe-cafe hanya untuk sekedar melepas penat dengan berjoget mengiringi hentakan lagu dan mabuk sampai lupa dengan masalah dan tekanan hidup. Inilah budaya paling primitif manusia yang dulu dilakukan orang-orang purba yang sekarang masih bisa kita jumpai pada suku-suku kuno di daerah terpencil dan terasing. Mereka berjoget dan bergembira sampai mabuk kepayang pada upacara-upacara ritual tertentu di depan api unggun; saat mana mereka dapatkan binatang buruan besar, atau panen mereka berhasil, atau saat mereka tertimpa musibah, atau paceklik, atau kemarau panjang.

Singkat kata suku-suku purba dan primitif dahulu juga punya tradisi untuk berjoget dan menari-nari dengan irama musik tertentu untuk melampiaskan rasa bahagia atau untuk melampiaskan beban hidup yang diderita. Oleh karena itulah budaya clubbing pada era modern ini sebenarnya adalah budaya primitif. Saat mana orang melampiaskan perasaannya dengan clubbing, berarti dia sedang melampiaskan naluri primitifnya.

Kebudayaan modern ditandai dengan ditemukan alat baca dan tulis. Kemajuan zaman di sejarah manusia ditandai dengan terkodifikasikannya pemikiran-pemikiran manusia, sehingga akar-akar pemikiran dan budaya manusia tidak lagi tercerabut, bisa di turunkan di tradisikan atau di regenerasikan pada anak cucu. Dari sanalah awal adanya revolusi industri yang mencengangkan dimulai. Revolusi industri takkan terjadi jika manusia tidak tercerahkan dengan pemikiran-pemikiran pendahulunya.

Dengan terkodifikasikannya pemikiran-pemikiran manusia yang hidup lebih awal, maka manusia-manusia yang hidup selanjutnya dapat melacak jejak kemajuan berpikir pendahulunya dan meneruskannya, atau membuat inovasi yang lebih berarti lagi. Sampai di sini kita bisa mengambil kesimpulan; bahwa budaya menulis dan membaca adalah budaya yang lebih maju dan beradab daripada budayaclubbing. Sepakat?

Kembali pada pokok masalah, modernitas dan kemajuan teknologi, yang telah menyingkirkan nilai-nilai transendental dan bahkan mereduksi keberadaan TUHAN, ternyata membuat manusia semakin tidak beradab dan tercerabut dari akar histori dan budayanya. Manusia menjadi mahluk a history atau un history. Mereka menjadi lupa pada sejarah mereka sendiri, sejarah nenek moyang dan bahkan lupa dan tidak bisa mendefinisikan diri mereka sendiri. Krisis indentitas diri inilah yang membuat manusia makin membuat kerusakan di muka bumi. Segala macam kerusakan yang ditimbulkan manusia dimuka bumi: illegal loging, perang, konflik, pencemaran udara, air, persaingan senjata nuklir, dsb berawal dari krisis identitas. Mereka lupa siapa mereka, apa tujuan mereka hidup, mereka lupa bahwa dunia ini bukan hanya milik mereka, namun juga untuk anak cucu. Dan tentu saja bagi yang percaya pada TUHAN: mereka lupa bahwa mereka akan dimintakan pertanggungjawaban kelak atas segala perbuatan mereka.

Ya, modernitas dan kemujuan teknologi sudah memunculkan watak manusia yang sesungguhnya: rakus, serakah, tamak dan arrogant. Karena hal itulah maka TUHAN sudah tidak lagi diperlukan pada era modern dan canggih seperti sekarang oleh manusia-manusia yang muncul watak primitifnya tersebut.

Keterbelakangan Modernisasi

Hidup di jaman modern katanya lebih maju. Benarkah?

Coba kita runut satu per satu keterbelakangan manusia di jaman modern.

HANDPHONE

Katanya membuat komunikasi menjadi lebih luas?

Oh benarkah? Rasanya justru HP membuat manusia menjadi individualis sekali. Banyak bermunculan orang-orang autis yang sibuk dengan gadgetnya masing-masing. Yah termasuk gw. ahahahah. Jarang banget nemuin jaman sekarang orang kenalan di bus, stasiun, angkot, kereta, orang yang sok kenal sok dekat. gw sendiri kalau terlibat pembicaraan yang mendadak itu bisa nyaman loh sebenernya.Menghabiskan waktu dengan mendengarkan dan berbagi cerita sama supir angkot, supir taksi, orang yang ternyata punya banyak pengalaman aneh nan ajaib. Hal-hal yang kaya gini jarang banget ditemuin jaman sekarang.

Kadang gw berpikir kok aneh ya, manusia-manusia ini. Awalnya memang telepon diciptakan ama Engkong Graham Bell buat mempermudah manusia untuk komunikasi, ga perlu lagi pake burung merpati, ga perlu pake morse, telegram dan lain sebagainya yang ga bisa menyampaikan pesan dalam sekejap mata.

Tapi jaman terus berkembang, telepon lama-lama jadi gaya hidup, jadi suatu hal yang diPRIMERkan. Eh kita ga mati loh kalo ga ada telepon BENERAN!!! Tapi nyatanya kalo ga ada telepon tuh pada masa itu gimanaaaaaaa gitu seakan dunia menghilang dari kita. Ga bisa ngobrol ama temen, ga bisa nanyain kabar gebetan, ga bisa kangen-kangenan sama si pacar, ga bisa ini ga bisa itu, dan lainnya.

Tapi karena manusia kadang butuh kabar yang lebih cepat ketika tidak bersama si telepon (baca:keluar rumah), muncullah teknologi bernama Pager. Yang bisa kasih pesan singkat dalam bentuk text ke si empunya pager. Jadinya si empunya bisa langsung tau kalo ada kabar yang harus segera dia ketahui.

Well masa kejayaan pager ga bertahan lama, gw cuma pernah ngerasain jadi orang yang kirim pesen doang ahahaha. Setelah itu terbitlah handphone yang lebih canggih dan futuristik. Bisa telepon, terima pesan dan MEMBALAS PESAN. Waaawww. Yak penemuan itu dikenal dengan SMS.

Sama seperti surat yang akhirnya menjadi gaya hidup yang kita kenal dengan sahabat pena, sama dengan telepon yang akhirnya dipake untuk ngegosip, Handphone atau Hape akhirnya jatuh juga dalam dosa manusia yang sama. Dosa itu bernama lifestyle. Hape pun akhirnya menjadi bagian dari hidup. Diprimerkan, didewakan, kalo ga bawa Hape tuh rasanya udah lebih nyesek daripada ga bawa dompet. Ya iyalah kalo bawa Hape lo bisa telpon orang rumah atau temen lo buat bawain dompet lo atau sekedar menanyakan apakah dompet lo aman-aman saja. Dan para produsen pun mengetahui celah lifestyle ini yang semakin diexploitasi dengan Hanphone berkamera, handphone bermusik, handphone berradio, handphone buat rekam video, hanphone buat main game. Wuiihhh. Udah autis jadilah semakin autis. Menyendiri di pojokan, pasang earphone biar budek dari sekitar, lalu anggukangguk pala. Ya itulah gw

kalo lagi di angkutan umum. wkwkwkwkwk

Yang miris adalah kadang sekitar kita, yang fisiknya jauh lebih dekat menjadi ga penting lagi ketika ada deringan telepon. Padahal belum tentu juga itu deringan bermaksud hati menyatakan hal penting. Yah ga ada yang bisa disalahin di sini. Cuma ironi saja, lagi ngobrol asik sama temen terus tiba-tiba ada telepon masuk, trus isinya juga cuma obrolan dan gosip-gosip yang pastinya membuat temen yang ada di sebelah kita bete ditinggal sendirian gara-gara kita keasikan telepon. Untungnya temen kita juga punya alat mengautiskan diri yang sama kaya kita pake. ahahahaha

Jadi benarkah handphone membuat komunikasi menjadi lebih luas?

Benarkah handphone termasuk kebutuhan sekunder?

Matikah kita kalau ga ada handphone?

INTERNET

Seusai era SMS dan mainan miscall2an ga penting banget dan waktu itu kenapa juga gw ikut melakukan ya? --" dasar anak SMA ingusan. Habis SMS terbitlah Internet. Pertama kali teknologi email mewabah. Jaman itu gw sangat gaptek sekali. Jaman SMP udah mulai mewabah tuh email-emailan. Orang yang ga pasang internet telkomnyet pun bisa punya email. Cukup duduk manis di warnet dan buka internyet explorer dan login ke yahoo atau msn. Dua brand itu yang berjaya saat itu. Bales-balesan email, kirim-kirim gambar lucu, kisah nan mengharukan, cerita serem, sampe penyebaran black mail atau hoax dikirim via email. Abis itu masuklah wabah IRC, chatting sana chatting sini dengan berbagai teman. Abis IRC mulai masuk macem-macem dari download musik via napster, kazaa sampai ke game online jadul abis macem nexia. Jaman itu kalo lo ga main nexia lo bener-bener ga gaoel men. DRUGS? apa itu, mending maen Ragnarok. wkwkwkwkwk.

Yaps, gw sendiri cuma jadi pengamat pada masa-masa gemilangnya nexia dan RO. Kocek gw lebih gw pake buat beli soto betawi atau somay atau sekadar gw tabung dan gw beliin kaset sheila on 7 pada masa itu. Gw bener-bener tanggap itu racun. ahahahah, sekali jatuh pada komunitas game online itu, lo akan sangat sulit tobatnya. Well gw menikmati masa-masa kena racun beberapa tahun berikutnya, tepatnya di masa kuliahan. wkwkwkwkwk.

Abis itu trend internet berkembang sangat pesat, YM, Frenster, MySpace, Blogger, YouTube, Kaskus, Facebook dan terakhir twitter. Itulah evolusi lifestyle manusia. Sama kayak telepon. Internet membuat kita mengautiskan diri, mengalami keterbelakangan sosial. Sekalinya kita udah asik chatting, main game online, main facebook, seakan-akan gajah seliweran di kamar juga kita biarin aje. Ya itulah gw. wkwkwkwkkw. Kadang gw merasa bersalah kalo tidak memperhatikan diajak ngobrol sodara-sodara gw di rumah selagi gw melakukan kegiatan-kegiatan racun itu. Jadinya sekarang kalo emang gw lagi pengen ngobrol ya gw ke ruang tengah, meninggalkan semua kegiatan itu. Tapi kalo gw emang lagi pengen berautis ya gw mojok di kamar belakang ataupun kamar tidur depan. hohohoho

Jadi benarkah internet membuat komunikasi menjadi lebih luas?

Benarkah internet termasuk kebutuhan sekunder?

Matikah kita kalau ga ada internet?

LISTRIK

Energi yang satu ini benar-benar membuat manusia ketergantungan. Sudah dibuktikan dengan adanya pemadaman listrik di beberapa daerah Jakarta dan sekitarnya. Banyak orang mengeluh, mulai dari keluhan pribadi sampai keluhan tingkat profesional. Banyak yang jadi ga bisa kerja kalo mati listrik siang hari, banyak yang jadi ga bisa tidur nyenyak kalo mati listrik malam hari.

Ahahahah benar-benar udah kaya oksigen kan?

Jangan-jangan kita bisa nafas sekarang menghirup listrik bukan oksigen --"

KOMPUTER / NOTEBOOK

Kalau yang ini mungkin cuma beberapa orang yang mengalami ketergantungan. Tapi gw, gw, gw, gw bener-bener ga bisa tidur nyenyak kalau komputer gw kenapa-napa. BENERAN! Dari jaman SMP kalau komputer gw ga bisa dipake buat bermesraan lagi bersama game tercinta, otak gw bakal langsung mengalirkan energi berlebih, entah buat apa. Yang pasti gw jadi khawatir, keringetan, langsung menduga dan mendiagnosa, cari tau gimana sembuhinnya, dan lain sebagainya. Pokoknya kalau komputer gw ga bisa nyala gw bakal berasa *Cessssss* kaya disundut besi panas hati ini. Tertohok, sedih, melan, aaaaaaaaaaaaaahhh komputer gw kenapa. Itu pasti yang akan gw jeritkan.

Inilah keterbelakangan di jaman modern. Kebutuhan primer ga lagi cuma napas,sandang,papan sama pangan. gw bingung kok jaman dulu diajarinnya kebutuhan primer cuma 3 ya? Padahal kan mana tau bumi udah bakal abis stok oksigennya jadi kita harus beli oksigen tiap hari. Jadi mulai sekarang gw tambahin NAPAS sebagai kebutuhan primer.

Nah tapi ga cuma napas cui, internet, telepon, listrik, komputer udah jadi makanan sehari-hari yang kalo ga ada kita bisa kelojotan kaya cacing disirem air panas, kaya lintah dikasi garem, bisa kejang-kejang ga keruan gara-gara teknologi itu semua musnah. wkwkwkwk

Lebay? Of Course not.

Rasakan saja sendiri. Hidup tanpa salah satu di atas (kecuali komputer, itu pribadi gw doang) wkwkkwk. Masih bisakah anda hidup? hidup ya bukan bertahan hidup, dua hal mirip yang berbeda. Mungkin lo bertahan hidup tapi bisakah kau nikmati kehidupan lo itu?

Gw rada kasian sama yang ga bisa tidur tanpa listrik. Toh selama ini gw juga tidur tanpa listrik, BENERAN. ga pake dah tuh yang namanya AC. Bener-bener cuma me and my kasur. Kadang emang lampu kamar ga gw matiin, tapi bukan berarti gw jadi ga nyenyak kalo tidur ga pake lampu justru kalo gw tidur matiin lampu gw bisa kebablasan tidurnya sampe siang saking nyenyaknya. ahahahahha.

Do you dare to live without all of those things?

I dare! Do you?

KEBUDAYAAN

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekertayaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kataLatinColere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.

Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowskimengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yangdimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.

Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandungkeseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial,religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatumasyarakat.

Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnyaterkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuanlain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.

Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan ciptamasyarakat.

Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akanmempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiranmanusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudankebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupaperilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup,organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalammelangsungkan kehidupan bermasyarakat.

Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur kebudayaan, antara lain sebagai berikut:

1. Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:

§ alat-alat teknologi

§ sistem ekonomi

§ keluarga

§ kekuasaan politik

2. Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:

§ sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya

§ organisasi ekonomi

§ alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama)

§ organisasi kekuatan (politik)

Hubungan antara unsur-unsur kebudayaan

Komponen-komponen atau unsur-unsur utama dari kebudayaan antara lain:

Peralatan dan perlengkapan hidup (teknologi)

Teknologi menyangkut cara-cara atau teknik memproduksi, memakai, serta memelihara segala peralatan dan perlengkapan. Teknologi muncul dalam cara-cara manusia mengorganisasikan masyarakat, dalam cara-cara mengekspresikan rasa keindahan, atau dalam memproduksi hasil-hasil kesenian.

Masyarakat kecil yang berpindah-pindah atau masyarakat pedesaan yang hidup dari pertanianpaling sedikit mengenal delapan macam teknologi tradisional (disebut juga sistem peralatan dan unsur kebudayaan fisik), yaitu:

alat-alat produktif

§ senjata

§ wadah

§ alat-alat menyalakan api

§ makanan

§ pakaian

§ tempat berlindung dan perumahan

§ alat-alat transportasi

Sistem mata pencaharian hidup

Perhatian para ilmuwan pada sistem mata pencaharian ini terfokus pada masalah-masalah mata pencaharian tradisional saja, di antaranya:

§ berburu dan meramu

§ beternak

§ bercocok tanam di ladang

§ menangkap ikan

Sistem kekerabatan dan organisasi sosial

Sistem kekerabatan merupakan bagian yang sangat penting dalam struktur sosial. Meyer Fortesmengemukakan bahwa sistem kekerabatan suatumasyarakat dapat dipergunakan untuk menggambarkan struktur sosial dari masyarakat yang bersangkutan. Kekerabatan adalah unit-unitsosial yang terdiri dari beberapa keluarga yang memiliki hubungan darah atau hubungan perkawinan. Anggota kekerabatan terdiri atas ayah, ibu, anak, menantu, cucu, kakak, adik, paman, bibi, kakek, nenek dan seterusnya. Dalam kajiansosiologi-antropologi, ada beberapa macam kelompok kekerabatan dari yang jumlahnya relatif kecil hingga besar seperti keluarga ambilineal, klan,fatri, dan paroh masyarakat. Di masyarakat umum kita juga mengenal kelompok kekerabatan lain seperti keluarga inti,keluarga luas, keluarga bilateral, dan keluarga unilateral.

Sementara itu, organisasi sosial adalah perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadanhukum, yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa dannegara. Sebagai makhluk yang selalu hidup bersama-sama, manusia membentuk organisasi sosial untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri.

Bahasa

Bahasa adalah alat atau perwujudan budaya yang digunakan manusia untuk saling berkomunikasi atau berhubungan, baik lewat tulisan, lisan, ataupun gerakan (bahasa isyarat), dengan tujuan menyampaikan maksud hati atau kemauan kepada lawan bicaranya atau orang lain. Melalui bahasa, manusia dapat menyesuaikan diri dengan adat istiadat, tingkah laku, tata krama masyarakat, dan sekaligus mudah membaurkan dirinya dengan segala bentuk masyarakat.

Bahasa memiliki beberapa fungsi yang dapat dibagi menjadi fungsi umum dan fungsi khusus. Fungsi bahasa secara umum adalah sebagai alat untuk berekspresi, berkomunikasi, dan alat untuk mengadakan integrasi dan adaptasi sosial. Sedangkan fungsi bahasa secara khusus adalah untuk mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari, mewujudkan seni(sastra), mempelajari naskah-naskah kuno, dan untuk mengeksploitasiilmu pengetahuan dan teknologi.

Kesenian

Kesenian mengacu pada nilai keindahan (estetika) yang berasal dari ekspresi hasrat manusia akan keindahan yang dinikmati dengan mataataupuntelinga. Sebagai makhluk yang mempunyai cita rasa tinggi, manusia menghasilkan berbagai corak kesenian mulai dari yang sederhana hingga perwujudan kesenian yang kompleks.

Sistem kepercayaan

Ada kalanya pengetahuan, pemahaman, dan daya tahan fisikmanusia dalam menguasai dalam menguasai dan mengungkap rahasia-rahasia alam sangat terbatas. Secara bersamaan, muncul keyakinan akan adanya penguasa tertinggi dari sistemjagad raya ini, yang juga mengendalikan manusia sebagai salah satu bagian jagad raya. Sehubungan dengan itu, baik secara individual maupun hidup bermasyarakat, manusia tidak dapat dilepaskan dari religi atau sistem kepercayaan kepada penguasa alam semesta.

Agama dan sistem kepercayaan lainnya seringkali terintegrasi dengan kebudayaan. Agama (bahasa Inggris: Religion, yang berasar dari bahasa Latinreligare, yang berarti "menambatkan"), adalah sebuah unsur kebudayaan yang penting dalam sejarah umat manusia. Dictionary of Philosophy and Religion (Kamus Filosofi dan Agama) mendefinisikan Agama sebagai berikut:

sebuah institusi dengan keanggotaan yang diakui dan biasa berkumpul bersama untuk beribadah, dan menerima sebuah paket doktrin yang menawarkan hal yang terkait dengan sikap yang harus diambil oleh individu untuk mendapatkan kebahagiaan sejati.

Agama biasanya memiliki suatu prinsip, seperti "10 Firman" dalam agama Kristen atau "5 rukun Islam" dalam agama Islam. Kadang-kadang agama dilibatkan dalam sistem pemerintahan, seperti misalnya dalam sistem teokrasi. Agama juga mempengaruhi kesenian.

Agama Samawi

Tiga agama besar, Yahudi, Kristen dan Islam, sering dikelompokkan sebagai agama Samawi atau agama Abrahamik. Ketiga agama tersebut memiliki sejumlah tradisi yang sama namun juga perbedaan-perbedaan yang mendasar dalam inti ajarannya. Ketiganya telah memberikan pengaruh yang besar dalam kebudayaan manusia di berbagai belahan dunia.

Yahudi adalah salah satu agama, yang jika tidak disebut sebagai yang pertama, adalah agamamonotheistik dan salah satu agama tertua yang masih ada sampai sekarang. Terdapat nilai-nilai dan sejarah umat Yahudi yang juga direferensikan dalam agama Abrahamik lainnya, seperti Kristen danIslam. Saat ini umat Yahudi berjumlah lebih dari 13 juta jiwa.

Kristen (Protestan dan Katolik) adalah agama yang banyak mengubah wajah kebudayaan Eropa dalam 1.700 tahun terakhir. Pemikiran para filsuf modern pun banyak terpengaruh oleh para filsuf Kristensemacam St. Thomas Aquinas danErasmus. Saat ini diperkirakan terdapat antara 1,5 s.d. 2,1 milyar pemeluk agama Kristen di seluruh dunia.

Islam memiliki nilai-nilai dan norma agama yang banyak mempengaruhi kebudayaan Timur Tengahdan Afrika Utara, dan sebagian wilayah Asia Tenggara. Saat ini terdapat lebih dari 1,5 milyar pemeluk agama Islam di dunia.

Agama dan filosofi dari Timur

Agama dan filosofi seringkali saling terkait satu sama lain pada kebudayaan Asia. Agama dan filosofi di Asia kebanyakan berasal dari India dan China, dan menyebar di sepanjang benua Asia melalui difusi kebudayaan dan migrasi.

Hinduisme adalah sumber dari Buddhisme, cabangMahāyānayang menyebar di sepanjang utara dan timur India sampaiTibet, China, Mongolia, Jepang dan Korea dan China selatan sampai Vietnam.Theravāda Buddhisme menyebar di sekitarAsia Tenggara, termasuk Sri Lanka, bagian barat laut China, Kamboja, Laos, Myanmar, dan Thailand.

Agama Hindu dari India, mengajarkan pentingnya elemen nonmateri sementara sebuah pemikiran India lainnya, Carvaka, menekankan untuk mencari kenikmatan di dunia.

Konghucu dan Taoisme, dua filosofi yang berasal dari Cina, mempengaruhi baik religi, seni, politik, maupun tradisi filosofi di seluruh Asia.

Pada abad ke-20, di kedua negara berpenduduk paling padat se-Asia, dua aliran filosofi politik tercipta. Mahatma Gandhimemberikan pengertian baru tentangAhimsa, inti dari kepercayaan Hindu maupun Jaina, dan memberikan definisi baru tentang konsep antikekerasan dan antiperang. Pada periode yang sama, filosofikomunisme Mao Zedongmenjadi sistem kepercayaan sekuler yang sangat kuat di China.

Agama tradisional

Agama tradisional, atau terkadang disebut sebagai "agama nenek moyang", dianut oleh sebagian suku pedalaman di Asia,Afrika, dan Amerika. Pengaruh bereka cukup besar; mungkin bisa dianggap telah menyerap kedalam kebudayaan atau bahkan menjadi agama negara, seperti misalnya agamaShinto. Seperti kebanyakan agama lainnya, agama tradisional menjawab kebutuhan rohani manusia akan ketentraman hati di saat bermasalah, tertimpa musibah, tertimpa musibah dan menyediakan ritual yang ditujukan untuk kebahagiaan manusia itu sendiri.

"American Dream"

American Dream, atau "mimpi orang Amerika" dalam bahasa Indonesia, adalah sebuah kepercayaan, yang dipercayai oleh banyak orang di Amerika Serikat. Mereka percaya, melalui kerja keras, pengorbanan, dan kebulatan tekad, tanpa memedulikan status sosial, seseorang dapat mendapatkankehidupan yang lebih baik. Gagasan ini berakar dari sebuah keyakinan bahwa Amerika Serikat adalah sebuah "kota di atas bukit" (atau city upon a hill"), "cahaya untuk negara-negara" ("a light unto the nations"), yang memiliki nilai dan kekayaan yang telah ada sejak kedatangan para penjelajah Eropa sampai generasi berikutnya.

Pernikahan

Agama sering kali mempengaruhi pernikahan dan perilaku seksual. Kebanyakan gereja Kristen memberikan pemberkatan kepada pasangan yang menikah; gereja biasanya memasukkan acara pengucapan janji pernikahan di hadapan tamu, sebagai bukti bahwa komunitas tersebut menerima pernikahan mereka. Umat Kristen juga melihat hubungan antara Yesus Kristus dengan gerejanya.Gereja Katolik Romamempercayai bahwa sebuah perceraian adalah salah, dan orang yang bercerai tidak dapat dinikahkan kembali di gereja. Sementara Agama Islam memandang pernikahan sebagai suatu kewajiban. Islam menganjurkan untuk tidak melakukan perceraian, namun memperbolehkannya.

Sistem ilmu dan pengetahuan

Secara sederhana, pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia tentang benda, sifat, keadaan, dan harapan-harapan. Pengetahuandimiliki oleh semua suku bangsa di dunia. Mereka memperoleh pengetahuan melalui pengalaman, intuisi, wahyu, dan berpikir menurut logika, atau percobaan-percobaan yang bersifat empiris (trial and error).

Sistem pengetahuan tersebut dikelompokkan menjadi:

§ pengetahuan tentang alam

§ pengetahuan tentang tumbuh-tumbuhan danhewan di sekitarnya

§ pengetahuan tentang tubuh manusia, pengetahuan tentang sifat dan tingkah laku sesama manusia

§ pengetahuan tentang ruang dan waktu

Perubahan sosial budaya

Perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan sosial budaya merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan. Hirschman mengatakan bahwa kebosanan manusia sebenarnya merupakan penyebab dari perubahan.

Ada tiga faktor yang dapat mempengaruhi perubahan sosial:

1. tekanan kerja dalam masyarakat

2. keefektifan komunikasi

3. perubahan lingkungan alam.

Perubahan budaya juga dapat timbul akibat timbulnya perubahan lingkungan masyarakat, penemuan baru, dan kontak dengan kebudayaan lain. Sebagai contoh, berakhirnyazaman es berujung pada ditemukannya sistem pertanian, dan kemudian memancing inovasi-inovasi baru lainnya dalam kebudayaan.

Penetrasi kebudayaan

Yang dimaksud dengan penetrasi kebudayaan adalah masuknya pengaruh suatu kebudayaan ke kebudayaan lainnya. Penetrasi kebudayaan dapat terjadi dengan dua cara:

Penetrasi damai (penetration pasifique)

Masuknya sebuah kebudayaan dengan jalan damai. Misalnya, masuknya pengaruh kebudayaan Hindudan Islam ke Indonesia[rujukan?]. Penerimaan kedua macam kebudayaan tersebut tidak mengakibatkan konflik, tetapi memperkaya khasanah budaya masyarakat setempat. Pengaruh kedua kebudayaan ini pun tidak mengakibatkan hilangnya unsur-unsur asli budaya masyarakat.

Penyebaran kebudayaan secara damai akan menghasilkan Akulturasi, Asimilasi, atau Sintesis.Akulturasi adalah bersatunya dua kebudayaan sehingga membentuk kebudayaan baru tanpa menghilangkan unsur kebudayaan asli. Contohnya, bentuk bangunan Candi Borobudur yang merupakan perpaduan antara kebudayaan asli Indonesia dan kebudayaan India.Asimilasi adalah bercampurnya dua kebudayaan sehingga membentuk kebudayaan baru. Sedangkan Sintesis adalah bercampurnya dua kebudayaan yang berakibat pada terbentuknya sebuah kebudayaan baru yang sangat berbeda dengan kebudayaan asli.

Penetrasi kekerasan (penetration violante)

Masuknya sebuah kebudayaan dengan cara memaksa dan merusak. Contohnya, masuknya kebudayaan Barat ke Indonesia pada zaman penjajahan disertai dengan kekerasan sehingga menimbulkan goncangan-goncangan yang merusak keseimbangan dalam masyarakat.

Cara pandang terhadap kebudayaan

Kebudayaan sebagai peradaban

Saat ini, kebanyakan orang memahami gagasan "budaya" yang dikembangkan di Eropa pada abad ke-18 dan awal abad ke-19. Gagasan tentang "budaya" ini merefleksikan adanya ketidakseimbangan antara kekuatan Eropa dan kekuatan daerah-daerah yang dijajahnya. Mereka menganggap 'kebudayaan' sebagai "peradaban" sebagai lawan kata dari "alam". Menurut cara pikir ini, kebudayaan satu dengan kebudayaan lain dapat diperbandingkan; salah satu kebudayaan pasti lebih tinggi dari kebudayaan lainnya.

Pada prakteknya, kata kebudayaan merujuk pada benda-benda dan aktivitas yang "elit" seperti misalnya memakai bajuyang berkelas, fine art, atau mendengarkan musik klasik, sementara kata berkebudayaan digunakan untuk menggambarkan orang yang mengetahui, dan mengambil bagian, dari aktivitas-aktivitas di atas. Sebagai contoh, jika seseorang berpendendapat bahwa musik klasik adalah musik yang "berkelas", elit, dan bercita rasa seni, sementara musik tradisional dianggap sebagai musik yang kampungan dan ketinggalan zaman, maka timbul anggapan bahwa ia adalah orang yang sudah "berkebudayaan".

Orang yang menggunakan kata "kebudayaan" dengan cara ini tidak percaya ada kebudayaan lain yang eksis; mereka percaya bahwa kebudayaan hanya ada satu dan menjadi tolak ukur norma dan nilai di seluruh dunia. Menurut cara pandang ini, seseorang yang memiliki kebiasaan yang berbeda dengan mereka yang "berkebudayaan" disebut sebagai orang yang "tidak berkebudayaan"; bukan sebagai orang "dari kebudayaan yang lain." Orang yang "tidak berkebudayaan" dikatakan lebih "alam," dan para pengamat seringkali mempertahankan elemen dari kebudayaan tingkat tinggi (high culture) untuk menekan pemikiran "manusia alami" (human nature).

Sejak abad ke-18, beberapa kritik sosial telah menerima adanya perbedaan antara berkebudayaan dan tidak berkebudayaan, tetapi perbandingan itu -berkebudayaan dan tidak berkebudayaan- dapat menekan interpretasi perbaikan dan interpretasi pengalaman sebagai perkembangan yang merusak dan "tidak alami" yang mengaburkan dan menyimpangkan sifat dasar manusia. Dalam hal ini, musik tradisional (yang diciptakan oleh masyarakat kelas pekerja) dianggap mengekspresikan "jalan hidup yang alami" (natural way of life), dan musik klasik sebagai suatu kemunduran dan kemerosotan.

Saat ini kebanyak ilmuwan sosial menolak untuk memperbandingkan antara kebudayaan dengan alam dan konsep monadik yang pernah berlaku. Mereka menganggap bahwa kebudayaan yang sebelumnya dianggap "tidak elit" dan "kebudayaan elit" adalah sama - masing-masing masyarakat memiliki kebudayaan yang tidak dapat diperbandingkan. Pengamat sosial membedakan beberapa kebudayaan sebagaikultur populer(popular culture) atau pop kultur, yang berarti barang atau aktivitas yang diproduksi dan dikonsumsi oleh banyak orang.

Kebudayaan sebagai "sudut pandang umum"

Selama Era Romantis, para cendekiawan di Jerman, khususnya mereka yang peduli terhadap gerakannasionalisme - seperti misalnya perjuangan nasionalis untuk menyatukan Jerman, dan perjuangan nasionalis dari etnis minoritas melawanKekaisaran Austria-Hongaria - mengembangkan sebuah gagasan kebudayaan dalam "sudut pandang umum". Pemikiran ini menganggap suatu budaya dengan budaya lainnya memiliki perbedaan dan kekhasan masing-masing. Karenanya, budaya tidak dapat diperbandingkan. Meskipun begitu, gagasan ini masih mengakui adanya pemisahan antara "berkebudayaan" dengan "tidak berkebudayaan" atau kebudayaan "primitif."

Pada akhir abad ke-19, para ahli antropologi telah memakai kata kebudayaan dengan definisi yang lebih luas. Bertolak dari teori evolusi, mereka mengasumsikan bahwa setiap manusia tumbuh dan berevolusi bersama, dan dari evolusi itulah tercipta kebudayaan.

Pada tahun 50-an, subkebudayaan - kelompok dengan perilaku yang sedikit berbeda dari kebudayaan induknya - mulai dijadikan subyek penelitian oleh para ahli sosiologi. Pada abad ini pula, terjadi popularisasi ide kebudayaan perusahaan- perbedaan dan bakat dalam konteks pekerja organisasi atau tempat bekerja.

Kebudayaan sebagai mekanisme stabilisasi

Teori-teori yang ada saat ini menganggap bahwa (suatu) kebudayaan adalah sebuah produk dari stabilisasi yang melekat dalam tekanan evolusi menuju kebersamaan dan kesadaran bersama dalam suatu masyarakat, atau biasa disebut dengantribalisme.

Kebudayaan di antara masyarakat

Sebuah kebudayaan besar biasanya memiliki sub-kebudayaan(atau biasa disebut sub-kultur), yaitu sebuah kebudayaan yang memiliki sedikit perbedaan dalam hal perilaku dan kepercayaan dari kebudayaan induknya. Munculnya sub-kultur disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya karena perbedaan umur, ras,etnisitas, kelas, aesthetik,agama, pekerjaan, pandangan politikdan gender,

Ada beberapa cara yang dilakukan masyarakat ketika berhadapan dengan imigran dan kebudayaan yang berbeda dengan kebudayaan asli. Cara yang dipilih masyarakat tergantung pada seberapa besar perbedaan kebudayaan induk dengan kebudayaan minoritas, seberapa banyak imigran yang datang, watak dari penduduk asli, keefektifan dan keintensifan komunikasi antar budaya, dan tipe pemerintahan yang berkuasa.

§ Monokulturalisme: Pemerintah mengusahakan terjadinyaasimilasi kebudayaan sehingga masyarakat yang berbeda kebudayaan menjadi satu dan saling bekerja sama.

§ Leitkultur (kebudayaan inti): Sebuah model yang dikembangkan oleh Bassam Tibi di Jerman. Dalam Leitkultur, kelompok minoritas dapat menjaga dan mengembangkan kebudayaannya sendiri, tanpa bertentangan dengan kebudayaan induk yang ada dalam masyarakat asli.

§ Melting Pot: Kebudayaan imigran/asing berbaur dan bergabung dengan kebudayaan asli tanpa campur tangan pemerintah.

§ Multikulturalisme: Sebuah kebijakan yang mengharuskan imigran dan kelompok minoritas untuk menjaga kebudayaan mereka masing-masing dan berinteraksi secara damai dengan kebudayaan induk.

Kebudayaan menurut wilayah

Seiring dengan kemajuan teknologi dan informasi, hubungan dan saling keterkaitan kebudayaan-kebudayaan di dunia saat ini sangat tinggi. Selain kemajuan teknologi dan informasi, hal tersebut juga dipengaruhi oleh faktor ekonomi, migrasi, danagama.

Afrika

Beberapa kebudayaan di benua Afrika terbentuk melalui penjajahan Eropa, seperti kebudayaan Sub-Sahara. Sementara itu, wilayah Afrika Utara lebih banyak terpengaruh oleh kebudayaan Arab dan Islam.

Amerika

Kebudayaan di benua Amerika dipengaruhi oleh suku-suku Asli benua Amerika; orang-orang dari Afrika (terutama di Amerika Serikat), dan para imigranEropa terutama Spanyol, Inggris,Perancis,Portugis, Jerman, dan Belanda.

Asia

Asia memiliki berbagai kebudayaan yang berbeda satu sama lain, meskipun begitu, beberapa dari kebudayaan tersebut memiliki pengaruh yang menonjol terhadap kebudayaan lain, seperti misalnya pengaruh kebudayaan Tiongkok kepada kebudayaan Jepang, Korea, dan Vietnam. Dalam bidang agama, agamaBudha dan Taoisme banyak mempengaruhi kebudayaan di Asia Timur. Selain kedua Agama tersebut,norma dan nilai Agama Islamjuga turut mempengaruhi kebudayaan terutama di wilayah Asia Selatan dan tenggara.

Australia

Kebanyakan budaya di Australia masa kini berakar dari kebudayaan Eropa dan Amerika. Kebudayaan Eropa dan Amerika tersebut kemudian dikembangkan dan disesuaikan dengan lingkungan benua Australia, serta diintegrasikan dengan kebudayaan penduduk asli benua Australia,Aborigin.

Eropa

Kebudayaan Eropa banyak terpengaruh oleh kebudayaan negara-negara yang pernah dijajahnya. Kebudayaan ini dikenal juga dengan sebutan "kebudayaan barat". Kebudayaan ini telah diserap oleh banyak kebudayaan, hal ini terbukti dengan banyaknya pengguna bahasa Inggris dan bahasa Eropa lainnya di seluruh dunia. Selain dipengaruhi oleh kebudayaan negara yang pernah dijajah, kebudayaan ini juga dipengaruhi oleh kebudayaan Yunani kuno, Romawi kuno, dan agama Kristen, meskipun kepercayaan akan agama banyak mengalami kemunduran beberapa tahun ini.

Timur Tengah dan Afrika Utara

Kebudayaan didaerah Timur Tengah dan Afrika Utara saat ini kebanyakan sangat dipengaruhi oleh nilai dan norma agamaIslam, meskipun tidak hanya agama Islam yang berkembang di daerah ini.

Teknik industri adalah cabang dari ilmu teknik yang berkenaan dengan pengembangan, perbaikan, implementasi, dan evaluasi sistem integral darimanusia, pengetahuan, peralatan,energi,materi, dan proses.

Bidang keahlian

Pada dasarnya, ilmu Teknik Industri dapat dibagi ke dalam tiga bidang keahlian, yaitu Sistem Manufaktur, Manajemen Industri, dan Sistem Industri dan Tekno Ekonomi.

§ Sistem Manufaktur

Sistem Manufaktur adalah sebuah sistem yang memanfaatkan pendekatan teknik industri untuk peningkatan kualitas,produktivitas, dan efisiensi sistem integral yang terdiri dari manusia, mesin,material, energi, dan informasi melalui proses perancangan, perencanaan, pengoperasian, pengendalian, pemeliharaan, dan perbaikan dengan menjaga keselarasan aspek manusia dan lingkungan kerjanya. Jenis bidang keilmuan yang dipelajari dalam Sistem Manufaktur ini antara lain adalahSistem Produksi, Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Pemodelan Sistem, Perancangan Tata Letak Pabrik, dan Ergonomi.

§ Manajemen Industri

Bidang keahlian Manajemen Industri adalah bidang keahlian yang memanfaatkan pendekatan teknik industri untuk penciptaan dan peningkatan nilai sistem usaha melalui fungsi dan proses manajemen dengan bertumpu pada keunggulan sumber daya insani dalam menghadapi lingkungan usaha yang dinamis. Jenis bidang keilmuan yang dipelajari dalam Manajemen Industri antara lain adalah Manajemen Keuangan,Manajemen Kualitas, Manajemen Inovasi,Manajemen Sumber Daya Manusia, Manajemen Pemasaran, Manajemen Keputusandan Ekonomi Teknik.

§ Sistem Industri dan Tekno Ekonomi

Bidang keahlian Sistem Industri dan Tekno-Ekonomi adalah bidang keahlian yang memanfaatkan pendekatan teknik industri untuk peningkatan daya saing sistem integral yang terdiri atas tenaga kerja,bahan baku, energi, informasi,teknologi, daninfrastruktur yang berinteraksi dengan komunitas bisnis, masyarakat, dan pemerintah. Bidang keilmuan yang dipelajari di dalam Sistem Industri dan Tekno Ekonomi antara lain adalah Statistika Industri, Sistem Logistik,Logika Pemrograman,Operational Research, dan Sistem Basis Data.

Mesin adalah alat mekanik atau elektrik yang mengirim atau mengubah energi untuk melakukan atau membantu pelaksanaan tugas manusia. Biasanya membutuhkan sebuah masukan sebagai pelatuk, mengirim energi yang telah diubah menjadi sebuah keluaran, yang melakukan tugas yang telah disetel. Mesin dalam bahasa Indonesia sering pula disebut dengan sebutan pesawat, contoh pesawattelepon untuk tejemahan bahasa Inggris telephone machine. Namun belakangan kata pesawat cenderung mengarah ke kapal terbang.

Mesin telah mengembangkan kemampuan manusia sejak sebelum adanya catatan tertulis. Perbedaan utama dari alat sederhana dan mekanisme atau pesawat sederhana adalah sumber tenaga dan mungkin pengoperasian yang bebas. Istilah mesin biasanya menunjuk ke bagian yang bekerja bersama untuk melakukan kerja. Biasanya alat-alat ini mengurangi intensitas gaya yang dilakukan, mengubah arahgaya, atau mengubah suatu bentuk gerak atau energi ke bentuk lainnya.

0 komentar:

Posting Komentar